Ayo, baca cerita berikut!

GARIS-GARIS RAHASIA DI KERTAS

Pagi itu, kelas 6 SD Nusantara tampak lebih ramai dari biasanya. Di papan tulis, Pak Guru menempelkan sebuah kertas besar berisi grafik batang berwarna-warni.

“Ayo, siapa yang tahu ini grafik apa?” tanya Pak Guru sambil tersenyum.

Nanda dan Nina saling melirik. Mereka duduk sebangku sejak kelas 4, dan kali ini mereka benar-benar bingung.

“Itu... mungkin... grafik jumlah siswa yang suka jajan?” jawab Nanda ragu.

“Bukan, itu grafik jumlah sampah yang dikumpulkan setiap hari selama satu minggu di sekolah kita,” jawab Pak Guru. “Hari ini, kalian akan belajar membaca data dari grafik!”

Setelah dijelaskan, Pak Guru membagikan lembar kerja kepada semua murid.

“Lihat, Nan,” kata Nina sambil menunjuk salah satu batang grafik. “Hari Jumat, tinggi batangnya paling pendek. Artinya, hari itu sampah yang dikumpulkan paling sedikit.”

“Iya, dan Senin paling tinggi. Wah, berarti Senin sekolah kita paling kotor ya?” sahut Nanda, mulai paham.

Mereka mulai mengerjakan tugas. Salah satu soalnya meminta mereka menyimpulkan kecenderungan jumlah sampah.

“Aku tahu! Tulis saja: 'Jumlah sampah cenderung menurun dari Senin ke Jumat',” kata Nina dengan semangat.

“Pintar! Kita bisa gunakan kata ‘paling’, ‘lebih banyak’, dan ‘lebih sedikit’ juga, kayak waktu belajar kata sifat,” tambah Nanda sambil menulis cepat.

Satu jam berlalu. Pak Guru berkeliling dan tersenyum melihat hasil kerja Nanda dan Nina.

“Hebat! Kalian tidak hanya membaca angka, tapi bisa menyimpulkan tren. Itulah pentingnya membaca grafik.”

Setelah pelajaran selesai, Nina menoleh ke Nanda dan berbisik, “Ternyata grafik itu seperti cerita, ya. Tapi bukan pakai kata-kata, melainkan angka.”

Nanda tertawa, “Iya. Cerita diam yang penuh rahasia… tapi kalau kita teliti, bisa dibaca juga.”

Dan sejak hari itu, setiap kali melihat grafik, Nanda dan Nina sudah tak takut lagi. Mereka tahu, garis-garis itu menyimpan kisah yang menunggu untuk dibaca.

đŸ‘€đŸ‘€đŸ‘€

***